info buddhis

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kamis, 01 Juli 2010

Peraturan umat Buddha yang diwariskan Sang Buddha


20.23 |

http://www.wtbn.org/777/p777-01-01.shtm
translate by lienhua shian

‧oleh : Buddha Hidup Liansheng‧





Agama Buddha berasal dari ajaran dari Sang Buddha. Dari India, Buddhisme menyebar ke Asia Tenggara, Tiongkok, Korea dan Jepang…

Pada masa awal Buddhisme, karena terjadi berbagai hal, maka Sang Buddha menetapkan sila dan aturan.

Apa yang sesuai dengan aturan.

Apa yang tidak sesuai dengan aturan.

Pada masa Buddhisme awal, biksu, biksuni, upasaka dan upasika, disebut sebagai empat golongan siswa.



Kedudukan biksu paling tinggi.

Kemudian biksuni.

Upasaka (umat perumah tangga yang laki-laki)

Yang paling bawah adalah Upasika(umat perumah tangga yang perempuan)

Aturan di dalamnya sangat banyak, sangat rumit dibicarakan.



Akan tetapi, saat ini, antara pria dan wanita telah setara. Ada perubahan kondisi, maka mengenai masalah aturan dalam Buddhisme ini, saya khusus menanyakannya kepada Dakini Putih , memohon ajaran Dharma dari Dakini Putih .



Saya bertanya :

“Peraturan dari Buddhisme awal, di masa kini, apakah harus dilaksanakan semuanya ?”


Dakini Putih menjawab :

“Yang paling baik adalah sesuai dengan aturan dari Sang Buddha. Mengenai adanya sedikit perubahan , boleh saja, namun jangan sampai menyimpang.”



Saya bertanya :

“Dulu di Zhenfo zong ada Acarya yang masih berambut (ket : perumah tangga), bolehkah biksu dan biksuni bersujud kepada Acarya perumah tangga?”

Dakini Putih menjawab :

“Tidak boleh, yang paling baik adalah Acarya perumah tangga segera menerima upasampada, mengubah yang tidak sesuai menjadi sesuai dengan aturan Dharma. Fenomena upasaka duduk di atas, biksu duduk di bawah adalah yang berjubah putih (ket: perumah tangga) di atas dan biksu di bawah bersujud pada yang di atas, merupakan ciri-ciri akhir Dharma. Dalam sutra dikatakan itu adalah fenomena mara, tidak sesuai dengan aturan dari Sang Buddha.”



Saya bertanya :

“Pada jaman dahulu, ada perbedaan mencolok antara biksu dan biksuni, sekarang pria dan wanita setara, apakah biksu dan biksuni menjadi setara kedudukannya?”

Dakini Putih menjawab :

“Bersadhana sampai mencapai realisasi Buddha dan Bodhisattva, tentu saja setara. Namun di dunia manusia, tetap saja ada aturannya. Ada orang yang mengusulkan perubahan, namun tiap-tiap aliran rata-rata masih mentaati aturan dari Sang Buddha.”



Saya bertanya :

“Acarya perumah tangga duduk di tengah, di kedua sisinya adalah biksu dan biksuni yang duduk di samping, apakah ini pantas?”

Dakini Putih menjawab :

“Tentu saja tidak sesuai dengan aturan Buddha. Yang paling baik adalah, Acarya perumah tangga duduk di tengah, kemudian biksu dan biksuni duduk di belakang Acaraya perumah tangga, dengan demikian menghormati para biksu, ini baru layak.”



Saya mengatakan :

“Jika seorang upasika duduk di tengah, kepala mengenakan mahkota Pancadhyani , biksu dan biksuni bersujud ke atas, bolehkah demikian?”

Dakini Putih menjawab :

“Bersujud pada Pancadhyani , ini boleh ! Namun tidak boleh bersujud pada manusianya. Ini juga termasuk hal kelayakan.”



Saya bertanya : “Bagaimana sebaiknya ? ”

Dakini Putih menjawab :

“Yang paling baik adalah menerima upasampada, semua masalah itu sekali tebas akan terselesaikan.”

“Bagaimana kalau ada orang yang tidak ingin diupasampada ?” saya menimpali.

Dakini Putih menjawab :

“Tiga hal yang dititk beratkan dalam Tantrayana adalah : Bodhicitta, tekad menghindari keduniawian dan pandangan benar madhyamika. Jika tidak ada tekat menghindari keduniawian, bagaimana bisa disebut sadhaka?”



Saya mengatakan :

“Saya pernah mengatakan bahwa upasaka dengan biksu adalah sama rata, apakah ucapan ini adalah salah?”

Dakini Putih menjawab :

“Tidak salah. Paling tidak dalam hal realisasi adalah sama rata tanpa perbedaan, semua dapat mencapai realisasi. Namun dalam segi aturan Buddhisme, biksu adalah yang memegang ajaran Buddha Dharma, sedangkan umat perumah tangga adalah pendukung Buddha Dharma.”

Dakini putih adalah Dewi Tara Putih.

http://www.wihara.com/forum/blogs/sindi/80-peraturan-yang-diwariskan-sang-buddha.html


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar