Pada abad ke-2 SM, utusan Asoka (mungkin termasuk putra Asoka Mahinda) pergi ke Sri Lanka, sebuah pulau tenggara anak benua India. Mereka diterima dengan baik oleh penguasa setempat, Raja Devanampiva Tissa, dan Theravada memegang sana.
Ini terjadi ketika biara Mahavihara, pusat ortodoksi Sinhala, dibangun. Itu adalah di kota kerajaan Sri Lanka Anuradhapura, pada sekitar 90 SM, bahwa Tripitaka dimasukkan dalam bentuk tertulis dalam bahasa Pali. Meskipun ada versi lain yang tersedia Tripitaka, Canon Pali adalah versi tertulis paling awal.
Sri Lanka Theravada terus berkembang selama berabad-abad, memproduksi komentator Buddha terkenal seperti Buddhaghosa (abad ke-4-5). Meskipun Buddhisme Mahayana diperoleh pengaruh beberapa pada waktu itu, Theravada akhirnya menang, dan Sri Lanka ternyata menjadi benteng terakhir dari Buddhisme Theravada, dari mana ia akan berkembang lagi ke Asia Tenggara dari abad ke-11.
Seni Buddha dari Mons terutama dipengaruhi seni India kaum Gupta dan periode pasca Gupta, dan manneris gaya mereka tersebar luas di Asia Tenggara mengikuti ekspansi kerajaan Mon antara abad ke 5 dan 8. Aliran Theravada meluas di bagian utara Asia Tenggara di bawah pengaruh Mon, sampai diganti secara bertahap dengan Buddhisme Mahayana dari sekitar abad ke-6.
Ada juga sebuah legenda, tidak secara langsung disahkan oleh dekrit, bahwa Asoka pernah mengirim seorang misionaris ke utara, melalui pegunungan Himalaya, menuju ke Khotan di dataran rendah Tarim, kala itu tanah sebuah bangsa Indo-Eropa, bangsa Tokharia.
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar